Persiapan Menyambut Ramadhan
Assalamualaikum
Wr. Wb
Izinkan Penulis untuk berbagi ilmu tentang agama di blog ini, ceramah singkat ini
saya kutip dari website tetangga. Semoga ilmu yang saya tulis di blog ini bias bermanfaat
amin.
Baik
lah rekan-rekan pembaca dimana pun berada materi ceramah ramadhan pada
kesempatan ini adalah tentang “ Persiapan Menyambut Ramadhan “
Coba
dibayangkan, seandainya anda adalah seorang pelari nasional yang akan diutus
oleh KONI untuk mengikuti lomba lari marathon dunia di Beijing, China Even tahunan ini merupakan
ajang pelari menunjukkan kebolehannya dengan hadiah yang luar biasa. Untuk
menghadapi lomba ini, anda akan mempersiapkan fisik dan mental jauh hari
sebelum lomba.
Diantara
latihan fisik yang anda lakukan adalah lari dalam jarak tertentu seperti 5, 10,
20 atau 25 km. Bahkan anda perlu mencoba lari sampai sekitar 40 km,
untuk menyamai jarak yang akan dilombakan. Bisa dibayangkan kalau anda tidak
melakukan latihan sampai 40 km, bisa-bisa ketika hari lomba tidak sampai
finish. Hal ini menunjukkan bahwa latihan harus diusakan sesuai dengan yang
akan dilombakan.
Untuk kesiapan mental terhadap cuaca
di Beijing dan penduduk sekitarnya, maka anda tentunya akan tinggal di kota
tersebut beberapa minggu sebelum lomba. Anda harus menyesuaikan suhu yang lebih
dingin di kota tersebut. Diharapkan pada saat lomba nantinya, tubuh kita sudah
siap dan tidak bakal kedinginan atau sakit perut yang bisa menyebabkan
kegagalan anda.
Perumpamaan diatas mirip dengan
persiapan kita ketika menghadapi bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Ramadhan
yang lamanya 29 atau 30 hari membutuhkan stamina dan kesiapan yang matang.
Betapa banyak kita lihat shof sholat tarawih yang penuh pada minggu pertama
akan menyusut pada minggu-minggu berikutnya. Dan tidak heran kalau nanti pada
minggu terakhir, beberapa warung semakin dikunjungi orang yang tidak kuat
menahan haus dan lapar. Atau ada orang yang terkena gangguan kesehatan atau flu
ditengah atau akhir Ramadhan, hal ini berarti fisiknya belum siap.
Untuk menghadapi Ramadhan, Rasulullah
SAW sering melakukan puasa sunnat di bulan Rajab dan Sya’ban. Hal ini seperti
yang tercantum dalam hadits yang diriwayatnya al-Nasa’i dan Abu Dawud (dan
disahihkan oleh Ibnu Huzaimah): Usamah berkata pada Nabi saw, ‘Wahai Rasulullah, saya tak melihat
Rasul melakukan puasa (sunat) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya’ban.’
Rasul menjawab: ‘Bulan Sya’ban
adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh kebanyakan orang.’
Ibadah lain yang kita perlu persiapkan
adalah qiyamullail atau sholat malam. Dalam bulan Ramadhan, peluang untuk
melakukan sholat tahajjud akan besar karena kita akan bangun untuk melakukan
sahur. Gunakan waktu sebelum sahur untuk memohon maghfiroh kepada Allah
SWT.Bacaan atau tilawah Al Quran juga harus diperbanyak karena bulan Ramadhan
adalah bulan turunnya Al Quran dan dimana pahala akan dilipatgandakan. Akan
merugilah kita bila waktu yang tersedia dalam bulan tersebut disia-siakan tidak
untuk berdzikir atau membaca Al Quran.
Jangan lupa, kita juga perlu membuat
suasana ceria dalam keluarga kita dalam menyambut bulan penuh rahmah ini.
Bersih dan rapikan rumah. Buatlah hiasan dirumah agar terasa suasana Ramadhan.
Buat rencana untuk beribadah bersama keluarga seperti sholat berjamaah, buka
puasa dan tadarus bersama.
Demikianlah ceramah ramadhan pada kesempatan kali ini, lebih dan kurang penulis mohon maaf dan penulis akhiri
wassalamalaikum wr.wb